Khamis, 11 Jun 2015

ISLAM BUKAN AGAMA TERORIS

Islam bererti agama yang damai. Seseorang yang mengikuti Islam akan menemukan bahwa dirinya dilingkupi oleh ajaran luhur yang bertujuan untuk mendirikan perdamaian antara manusia dengan Allah, Pencipta segala makhluk; antara sesama manusia; dan antara manusia dengan makhluk Allah lainnya. Bagaimana mungkin agama semacam ini dapat berurusan dengan isu-isu terorisme? Dan apakah arti kata terorisme? Beberapa kamus mendefinisikan teroris sebagai orang yang secara sistematik menggunakan kekerasan dan keganasan untuk mencapai tujuan-tujuan politik atau seseorang yang menguasai atau memaksa pihak lain untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan kekerasan, ketakutan atau ancaman.


Definisi-definisi tadi termaktub dalam Al-Quran dengan dua kata, iaitu fitnah dan ikrah. Di dalam Al-Quran, pada bahagian yang pertama, Tuhan memulai membicarakan isu terorisme dengan mengajarkan kaum Muslim agar jangan pernah menjadi teroris. Dua dari ayat-ayat awal dari keseluruhan Al-Quran menyebutkan, “Fitnah itu lebih besar dari pembunuhan” (Qs. 2:218) atau di sisi Allah penganiayaan, atau membuat orang lain ketakutan secara terus-menerus dalam kehidupan mereka, ialah lebih besar keburukannya dibanding melakukan pembunuhan. Dan selanjutnya “Tidak ada paksaan dalam agama” (Qs. 2 : 257), iaitu, tidak ada satu pun yang memiliki hak untuk memaksa pihak lain untuk memenuhi tuntutan mereka atau memaksa pihak lain untuk mengikuti cara berfikir mereka. 




Islam tidak hanya melarang dengan keras umat Islam menjadi teroris. Islam juga memastikan bahwa umat Islam diciptakan untuk mencapai akhlak yang tinggi, memiliki adab yang baik, dengan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang mulia, yang mampu mengubah mereka menjadi orang-orang yang mencintai umat manusia dengan tulus tanpa membeza-bezakan perbezaan agama, keturunan mahupun status sosial. Allah Yang Maha Kuasa memperingatkan orang-orang yang beriman berkali-kali agar mereka tidak menjauh dari-Nya yang merupakan sumber segala kebaikan. Allah mengingatkan kita bahwa barangsiapa yang menjauh dari-Nya dan membuang segala kebaikan, dan membebaskan diri mereka sendiri dari tata susila dialah yang pada akhirnya mengambil jalan salah, memaksa mereka agar memenuhi tuntutan. Orang-orang yang beriman berulang-ulang diperingatkan bahwa mereka akan kehilangan kasih Allah dan rahmat-Nya bila mereka mulai berperilaku di jalan teroris itu.


Di dalam Islam tekanan kuat yang menakjubkan diletakkan dalam meningkatkan kecintaan kepada umat manusia dan pentingnya menunjukkan kasih dan simpati kepada setiap makhluk Allah, termasuk manusia dan haiwan. Sebenarnya cinta dan simpati yang sejati ialah penafian kepada terorisme. Diriwayatkan oleh Aisyah r.a., isteri Nabi Muhammad s.a.w., bahwa beberapa orang Arab gurun datang kepada baginda SAW. dan bertanya: “Apakah engkau mencium anak-anak engkau ?” Baginda SAW menjawab: “Ya” Mereka berkata: “Kami belum pernah mencium mereka.” Rasulullah s.a.w. bersabda:” Apa yang boleh saya lakukan jika hatimu telah kosong dari rasa kasih?” Baginda SAW  juga menyatakan bahwa Allah tidak mengasihi orang yang tidak mengasihi sesamanya.Inilah didikan dan ajaran agama isam yang sejahtera aman dan damai dipenuhi dengan rasa kasih sayang bersama. Bukanlah menjadi didikan islam untuk menjadi teroris atau pengganas. Semoga Allah melindungi kita dari sifat kekerasan dan keganasan. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan